
SEGERA TERBIT !!!!
Mata merupakan organ yang kecil namun terdiri dari banyak strukturstruktur
yang penting dan berperan dalam fungsi penglihatan.1
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua struktur pada mata berperan
langsung dalam sistem penglihatan. Gangguan tajam penglihatan terjadi ketika
ada kelainan pada nervus optik atau media refraksi, yaitu kornea, bilik mata
depan (yang berisi humor akuos), badan vitreus (yang berisi humor vitreus),
sampai cahaya jatuh ke retina (tepatnya di makula). Sedangkan gangguan
lapang pandang biasanya berkaitan dengan kerusakan pada tingkat nervus
optik.2 Kerusakan pada tingkat saraf kranialis juga dapat bermanifestasi klinis
berupa kelainan pergerakan otot-otot ekstraokular.
Buku referensi ini membahas mengenai gambaran radiologi yang didapatkan
pada gangguan atau penyakit neuro-oftalmologi. Untuk memahami gambaran
radiologi pada gangguan atau penyakit neuro-oftalmologi, diperlukan
pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi sistem penglihatan normal.
Sistem saraf mengubah gambar optik yang diterima oleh mata menjadi sinyal
neural untuk kemudian berakhir sebagai penglihatan yang dipersepsikan dalam
otak. Karena itu mekanisme neural pada sistem penglihatan lebih mudah
dimengerti dibandingkan dengan sistem sensoris lain, baik secara anatomi
maupun fisiologi.3
Gangguan atau penyakit neuro-oftalmologi sering kali bermanifestasi klinis
sebagai penurunan tajam penglihatan, gangguan lapang pandang, dan gangguan
otot ekstraokular. Bahasan penyakit neuro-oftalmologi pada buku ini mencakup
pengertian, etiologi, patofisiologi, sampai hasil pemeriksaan berbagai modalitas
radiologi yang sering ditemukan pada penyakit-penyakit tersebut.