Depok merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki nilai sejarah dan budaya sosial yang signifikan, namun cenderung kurang dikenal secara luas. Sejarah panjang Kota Depok telah meninggalkan jejak dalam bentuk obyek, area, narasi, dan nilai sejarah tak berwujud lainnya. Beberapa di antaranya telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Depok sebagai Cagar Budaya, dan beberapa di antaranya telah direvitalisasi, seperti Rumah Cimanggis.
Pemerintah Kota Depok menyadari bahwa nilai sejarah kota merupakan aset penting yang perlu dijaga. Dengan panduan UNESCO mengenai pendekatan Historic Urban Landscape (HUL), yang mengintegrasikan warisan perkotaan ke dalam pembangunan kota, kami merasa bahwa nilai sejarah yang terkandung dalam lanskap Kota Depok seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat Depok secara khusus. Warisan budaya dan sejarah Kota Depok pun dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari upaya mencapai misi pengembangan Kota Depok, yang akhirnya dapat mewujudkan Visi ‘Depok yang Progresif, Bermartabat, dan Makmur.
Berdasarkan komitmen kami untuk melestarikan warisan budaya dan sejarah kota serta pemanfaatannya, Pemerintah Kota Depok mendukung penyelenggaraan lokakarya Metode Historic Urban Landscape Quick Scan untuk Depok Lama. Lokakarya, yang diinisiasi oleh Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia bekerja sama dengan Universitas Trisakti, IPB University, Heritage hands-on, dan Badan Warisan Budaya Belanda (RCE), telah menghasilkan ide-ide untuk pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya di Kota Depok, khususnya di Kawasan Depok Lama yang bersejarah. Kami melihat bahwa ide-ide peserta lokakarya tidak hanya mencakup tindakan pelestarian tetapi juga ide-ide kreatif dalam merancang Kawasan Depok Lama agar lebih hidup dan diakui sebagai kawasan bersejarah kota.
Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami atas penyelenggaraan lokakarya. Hasil lokakarya akan menjadi masukan bagi bidang-bidang terkait dalam mengembangkan program lanskap sejarah beserta warisan sejarah dan budaya Depok Lama. Kami juga berharap bahwa hasil lokakarya dapat menjadi contoh bagi pemerintah kota lain dalam mengelola lanskap bersejarah kota mereka.