PELIBATAN MULTIPIHAK PADA TATA KELOLA KUSTA DI INDONESIA DALAM MENCAPAI NIHIL KUSTA 2030: PERAN DAN KONTRIBUSI PENDIDIKAN DOKTER

SEGERA TERBIT

PELIBATAN MULTIPIHAK PADA TATA KELOLA KUSTA DI INDONESIA DALAM MENCAPAI NIHIL KUSTA 2030: PERAN DAN KONTRIBUSI PENDIDIKAN DOKTER

Penulis: Sri Linuwih Susetyo Wardhani Menaldi

Di tengah tantangan global yang senantiasa berubah, masih ada penyakit-penyakit tropis yang terlupakan, bersembunyi dalam kegelapan, memengaruhi kehidupan populasi rentan di antara kita. Dengan rasa syukur yang mendalam, saya mempersembahkan karya ini. Di bawah limpahan rahmat fajar yang baru, marilah kita panjatkan terima kasih yang tulus kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala, Yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas berkah dan petunjuk-Nya yang tiada henti-hentinya hingga membawa buku ini menjadi kenyataan.

Buku ini berjudul “Pelibatan Multipihak pada Tata Kelola Kusta di Indonesia dalam Mencapai Nihil Kusta 2030: Peran dan Kontribusi Pendidikan Dokter”, merupakan perwujudan dari kebijaksanaan kolektif dan komitmen yang kuat terhadap sebuah isu yang memengaruhi puluhan ribu penyandang kusta di Indonesia. Kusta adalah penyakit kulit kronis dan menular yang telah menjadi bagian dari sejarah manusia selama ribuan tahun, namun tetap menantang kita bersama untuk memberantasnya.

Di hari peringatan World’s NTDs Day, kita berdiri bersama dengan penyandang kusta sebagai salah satu Penyakit Tropis Terabaikan (PTT). Buku ini lebih dari sekadar kontribusi akademis; namun juga seruan untuk memerangi stigma dan diskriminasi terhadap orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) serta meningkatkan harkat dan martabat mereka yang terkena.

Buah pikir ini adalah bukti kerja keras dan semangat tak tergoyahkan dari seluruh pemangku kebijakan: dokter dan tenaga kesehatan, peneliti, pembuat kebijakan, dan akademisi yang bersatu menuju tujuan bersama: eliminasi kusta dari bumi Indonesia. Pendalaman menyeluruh terhadap data epidemiologi, tata kelola kusta, serta unsur yang terpenting—dampak sosiopsikologis kusta—menjadi bagian dari proses pendidikan dokter.

Saya persembahkan tulisan ini sebagai penghormatan dan pengakuan atas upaya tanpa lelah yang dilakukan seluruh penggiat lembaga swadaya masyarakat dan kader kesehatan yang bekerja setiap hari menjangkau mereka yang tidak terjangkau di seluruh pelosok Indonesia. Saya haturkan terima kasih atas dedikasi teman-teman yang tiada putus mendampingi dan memberikan semangat para penyandang kusta dalam melewati masa sulit.

Dengan setiap halaman yang terbuka, semoga kita menemukan kekuatan dan inspirasi untuk melanjutkan upaya yang mulia ini. Bersama kita bisa.

 

About the Author: admin

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *