SEGERA TERBIT
Kualitas hidup Lansia Indonesia di Era Teknologi: Tantangan dan Upaya agar Sehat Jiwa-Raga, Bahagia, Mandiri dan Sejahtera (Menuju Indonesia 2045)
Penulis: Martina Wiwie Setiawan
Kesehatan Mental dan kualitas hidup lanjut usia (lansia) merupakan hal yang tak terpisahkan. Baik gangguan mental Depresi maupun Demensia, keduanya sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan hidup seseorang terlebih lansia yang semestinya mendapatkan akhir yang baik (husnul khatimah).
Depresi bisa berawal dari kesepian (loneliness) yang dapat berlanjut menjadi Demensia merupakan masalah kesehatan mental yang harus segera ditindaklanjuti dengan program pencegahan yang konkrit. Jika tidak berhasil dicegah maka akan terjadi beban yang besar bagi pemerintah, masyarakat dan generasi muda sekarang. Indonesia memiliki angka loneliness dan demensia yang relatif lebih tinggi dibandingkan negara lain. Studi epidemiologi di Yogyakarta dengan menggunakan instrument MMSE, AD-8 dan IADL (Suriastini et al., 2016) mendapatkan prevalensi 20,1% lansia dengan demensia. Masalah demensia perlu penanganan yang serius dan komprehensif multidisiplin dimulai dari deteksi, diagnosis dan manajemen di berbagai fasilitas layanan. Bukan hanya di rumah sakit atau klinik, namun perlu upaya gencar untuk psiko-edukasi (promosi), konseling, rumah perawatan (nursing home), penyedia jasa caregiver/pengasuh dan layanan day care di berbagai tempat.
Semoga kita mampu berkolaborasi antar sektor (swasta dan pemerintah) dengan organisasi profesi untuk melakukan tindakan deteksi depresi dan pencegahan demensia selain penatalaksanaan yang komprehensif multidisiplin untuk kebaikan kualitas hidup orang dengan masalah kejiwaan/mental-emosional perilaku.
Akhir kata, semoga Allah SWT meridhoi niatan kita semua dan para pengemban amanah dalam upaya untuk merealisasikan kualitas hidup yang baik bagi lansia Indonesia.
