SEGERA TERBIT
Orkestrasi Menuju Eliminasi Tuberkulosis di Indonesia pada Tahun 2030
Penulis : Erlina Burhan
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Penyakit TB sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Meskipun kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan mengenai skrining, diagnosis, hingga tata laksana telah berkembang sejauh ini, TB masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
Kasus TB masih terus mengalami peningkatan di Indonesia terutama setelah pandemi COVID-19. Laju insidens (kasus baru) TB pada tahun 2010 di Indonesia adalah sekitar 330 kasus per 100.000 penduduk yang sempat mengalami penurunan secara perlahan hingga sebelum tahun 2020 dimana perhatian berbagai lapisan masyarakat tersita untuk mengendalikan pandemi COVID-19. Setelah COVID-19 dapat dikendalikan, laju insidens TB di Indonesia pada tahun 2022 melonjak hingga hampir menyentuh angka 400 kasus per 100.000 penduduk. Fakta ini menempatkan Indonesia sebagai negara kedua dengan tingkat insidens TB tertinggi di dunia, dengan jumlah kasus baru sebanyak 1.060.000 pada tahun 2022, yang setara dengan sekitar 10% dari total kasus TB global.
Kondisi seperti ini tidak dapat dibiarkan karena merupakan tantangan yang serius mengingat dunia saat ini sedang berusaha keras untuk mencapai target Eliminasi TB 2030. Oleh karena itu, kita harus melakukan transformasi di berbagai sektor dengan cara beralih dari pendekatan “business as usual” menjadi pendekatan yang lebih inovatif dan kolaboratif dengan implementasi yang optimal serta melakukan orkestrasi berbagai macam intervensi untuk mengejar target Eliminasi TB 2030. Tentu saja akan ada berbagai tantangan untuk mengatasi hal ini, tetapi kita pasti bisa menjadi negara terdepan untuk mencapai eliminasi TB dalam waktu yang ditargetkan.