BPA Free Perisai Keluarga dari Bahan Kimia Berbahaya

Segera Terbit

BPA Free Perisai Keluarga dari Bahan Kimia Berbahaya

Penulis: Dr. dr. Dien Kurtanty, M.K.M

Plastik termasuk material yang sangat luas penggunaan-nya mulai dari pembungkus makanan hingga untuk alat kesehatan. Penggunaan plastik banyak diminati karena murah, mudah didapatkan dan tahan lama. Tidak her-an, sejak material ini pertama diproduksi secara sintetis tahun 1907 oleh Leo Baekeland hingga saat ini penggu-naannya terus meningkat. Data menunjukkan pada tahun 2021 diperkirakan produksi plastik secara sintetis menca-pai 390,7 juta metrik ton. Ternyata peningkatan produksi tersebut disebabkan meningkatnya permintaan plastik di negara-negara berkembang.

Apakah penggunaan plastik dalam jumlah besar ada dampak buruknya bagi manusia? Setidaknya ada tiga dampak buruk plastik bagi kesehatan. Pertama, zat po-lutan yang dihasilkan plastik dapat mengkontaminasi makanan dan minuman dalam bentuk mikroplastik. Kedua, limbah plastik dapat menghasilkan polusi sampah yang dirasakan masyarakat. Dan yang ketiga, zat kimia yang ada dalam plastik dapat bercampur dengan makanan dan minuman serta membahayakan kesehatan meskipun da-lam jumlah sedikit. Salah satunya zat kimia tersebut dapat mengganggu sistem hormonal manusia.

Pada circa 1936 seorang pekerja pria di pabrik plastik neg-ara Jepang diketahui terpapar hormon sistem reproduksi wanita atau dikenal dengan zat estrogen, yang Kesadaran akan bahaya BPA bagi kesehatan manusia me-nimbulkan gerakan sosial pada awal tahun 2000an yang dikenal dengan “BPA Free”. Dalam beberapa tahun tera-khir gerakan peduli kesehatan ini mendapatkan perhatian yang besar dari masyarakat, akibatnya beberapa pabrikan mulai menggunakan bahan baku alternatif yang tidak mengandung BPA. Lebih lanjut pada tahun 2008, lembaga pengawas makanan dan minuman Amerika Serikat mulai melarang penggunaan BPA pada produk botol minuman bayi, dan berlanjut tahun 2012 melarang penggunaan BPA pada tempat makanan dan minuman bagi anak-anak di bawah 3 tahun. Begitu pula tahun 2010 Uni Eropa juga melarang penggunaan BPA di seluruh material yang kon-tak langsung dengan makanan.

Melalui buku ini, pembaca akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya bahan bebas BPA dalam mengatasi masalah lingkungan dan kesehatan. Buku ini juga berfungsi sebagai sumber daya yang berharga bagi akademisi, masyarakat umum, dan pembuat kebija-kan yang tertarik untuk mengeksplorasi pengembangan dan implemen-tasi bahan bebas BPA di berbagai lini kehidupan.

Adanya buku ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat luas terkait BPA, sekaligus menyajikan informasi-informasi akurat yang mungkin sempat membingungkan masyarakat dengan menyajikan infor-masi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. Sehingga timbul gerakan mandiri dari masyarakat untuk menjaga kesehatan dan lingkungan masing-masing. Dimana kemandirian masyarakat di bidang kesehatan merupakan salah satu tanda keberhasilan pemberdayaan masyarakat.

About the Author: admin

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *