Psikologi Kepemimpinan: Esensi, Posisi dan Filosofi

Segera Terbit

Psikologi Kepemimpinan: Esensi, Posisi dan Filosofi

Penulis: Corina D. S. Riantoputra

Dibandingkan dengan dua puluh tahun yang lalu, publikasi di internasional jurnal berkualitas tentang kepemimpinan sudah meningkat enam kali lipat (Haslam dkk., 2022). Ada banyak pertanyaan muncul terkait pemimpin dan kepemimpinan. Munculnya jargon ‘passive leader’(atau pemimpin yang abai) menunjukkan bahwa ada cukup banyak pimpinan yang menerima gaji sebagai seorang pemimpin tanpa melakukan tindakan sebagai pemimpin (Smith Business Insight, 2016). Mereka sulit untuk mengambil keputusan, enggan mengarahkan karyawan untuk melakukan pekerjaannya, dan sangat jarang melakukan monitoring terhadap pekerjaan karyawannya. Riset dari Wang dkk. (2021) menunjukkan bahwa pemimpin yang abai menyebabkan anggota organisasi memiliki tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab yang melebihi kemampuannya (role overload). Selain itu, pemimpin yang abai juga menyebabkan ketidakjelasan pembagian kerja di unit kerja, merusak kesehatan mental anggota organisasi, bahkan menghambat tercapainya tujuan organisasi

Buku ini adalah rangkuman singkat pemikiran dan perjalanan riset yang saya lakukan setelah mendapatkan gelar doktor dari University of New South Wales – Australia, dengan disertasi yang membahas proses berpikir pemimpin. Buku ini bermula dari kerinduan untuk memahami keberhasilan cukup banyak pemimpin dan juga kegelisahan akan kegagalan sebagian pemimpin. Melalui riset, refleksi dan diskusi dengan banyak pihak (termasuk dengan penulis manca negara yang telah banyak mempublikasikan pemikirannya), saya merangkum dan mengusulkan beberapa pemikiran terkait Psikologi Kepemimpinan.

Buku ini membahas asumsi dasar yang perlu dimiliki oleh pemimpin, mencakup asumsi tentang dirinya, perannya, kemampuannya dan batas kemampuannya. Usulan pembaruan hubungan pemimpin dan anggota organisasi (bukan sekedar follower) juga merupakan salah satu inti pembahasan, karena pembaruan hubungan ini akan menjadi sumber daya untuk organisasi menghadapi tantangan yang semakin berat. Asumsi peran budaya dan peraturan sebagai infrastruktur interaksi pemimmpin dan anggota organisasi juga dibahas dengan dukungan riset terakhir.
Menyelesaikan buku pemikiran yang panjang ini seperti mendaki gunung yang tinggi, yang penuh dengan tantangan. Tetapi, semua tantangan ini membuka kesempatan untuk saya berjalan dengan harapan, sambil menikmati kebaikan dari banyak pihak, termasuk orang tua, keluarga, dosen, kolega, tim riset, mahasiswa, alumni, dan masyarakat luas.

About the Author: admin

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *