Segera Terbit
Pemeriksaan Neuro-Oftalmologi
• Dr. dr. Syntia Nusanti, Sp.M(K), M.Pd.Ked
• dr. M. Sidik, Sp.M(K)
• dr. Salmarezka Dewiputri, Sp.M(K)
• dr. Sita Paramita Ayuningtyas, Sp.M
• dr. Umar Mardianto, Sp.M(K)
• dr. Anna P. Bani, Sp.M(K)
Seni dan ilmu dalam melakukan anamnesis yang efektif merupakan kunci dalam mendiagnosis kelainan neuro-oftalmologi. Dalam melakukan anamnesis, kita perlu untuk mencari informasi yang spesifik mengenai keluhan pada mata dan gejala serta tanda pada organ lain yang mengarah pada diagnosis. Anamnesis yang efektif bergantung pada pengetahuan tentang manifestasi klinis berbagai kelainan sistem visual.
Keluhan utama merupakan pernyataan pasien mengenai masalah atau penyakit yang mendorong penderita memeriksakan diri. Data usia dan jenis kelamin merupakan data yang penting sebelum menggali informasi melalui anamnesis. Kelainan kongenital umumnya ditemukan pada usia anak, sedangkan kelainan degeneratif dan vaskular umumnya ditemukan pada usia dewasa. Beberapa kelainan memiliki predileksi pada perempuan seperti neuritis optik, giant cell arteritis, dan hipertensi intrakranial idiopatik.
Keluhan utama yang biasa ditemukan pada pasien neuro-oftalmologi adalah kehilangan penglihatan, positive visual phenomenon, diplopia, ptosis, anisokoria, nyeri dan fotofobia. Seringkali pasien tidak dapat menyampaikan keluhannya dengan jelas. Dokter perlu mensarikan berbagai keluhan pasien ke dalam daftar keluhan dan diprioritaskan berdasarkan derajat kekhawatiran pasien. Pada anamnesis, pasien dapat diminta untuk mendeskripsikan keluhannya dalam 1 kalimat. Pernyataan yang sederhana seperti “pandangan mata saya berbayang”, “mata kiri saya tiba-tiba menjadi gelap”, dan sebagainya sangat membantu dalam membuat diagnosis banding yang terarah. Tetapi bila keluhan utama pasien meragukan, perlu dilakukan anamnesis lebih lanjut.
Neuro-Oftalmologi merupakan disiplin ilmu yang memadukan pengetahuan oftalmologi dengan ilmu saraf. Buku ini dirancang untuk memberikan arahan mengenai pemeriksaan pada gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi visual. Semoga buku pemeriksaan ini dapat membantu dokter umum, dokter spesialis mata, dan peserta Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Mata dalam melakukan pemeriksaan Neuro-Oftalmologi pada praktik sehari-hari