Segera Terbit
Peran Aspek Psikososial Kedokteran Okupasi untuk Meningkatkan Produktivitas Pekerja Indonesia Menghadapi Tantangan Bonus Demografi
Penulis : Dewi Sumaryani Soemarko
Bonus Demografi, merupakan suatu keuntungan/bonus untuk Indonesia mendapatkan pemasukan devisa dari penduduk muda tersebut. Indonesia menjadi negara terbesar di ASEAN pada 2023 dengan jumlah penduduk mencapai 40,8% atau setara 277,43 juta jiwa. Peran generasi muda cenderung memiliki energi, kemampuan, inovasi dan motivasi tinggi dalam melakukan berbagai hal.
Manusia dalam konsep “ Mandala of Health” merupakan focus dalam konsep ini[11]. Manusia terdiri dari badan(fisik), mental dan pikirannya . Disekitar manusia ada lingkungan keluarga, lingkungan kerja, aspek psikososioekonomi dan lingkungan dan lainnya. Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam produktivitas pekerja. Masalah kesehatan yang ada pada pekerja antara lain kesehatan dalam arti fisik dan juga kesehatan mental.
Laporan Kesehatan Mental Dunia WHO, Juni 2022 menunjukkan bahwa dari satu miliar penduduk dengan gangguan mental pada tahun 2019, 15% orang dewasa usia kerja mengalami gangguan mental. Pekerjaan memperbesar permasalahan sosial yang lebih luas yang berdampak negatif terhadap kesehatan mental, termasuk diskriminasi dan kesenjangan. Dari laporan ini juga ditemukan hanya 35% negara melaporkan memiliki program nasional untuk romosi dan pencegahan kesehatan mental terkait pekerjaan. Dari data data tersebut gangguan kesehatan mental membutuhkan biaya tidak langsung dan menyebabkan penurunan produktivitas kerja sebesar 50%
Kedokteran Okupasi memiliki peran penting dalam aspek psikososial untuk meningkatkan produktivitas pekerja menghadapi bonus demografi tahun 2045 yang sudah dimulai sejak tahun 2020. Dokter bidang kedokteran okupasi memberikan evaluasi kesehatan mental dan fisik kepada pekerja dengan melakukan identifikasi bahaya potensial di lingkungan kerja (terutama bahaya potensial aspek psikososial), pemeriksaaan kesehatan pekerja; menentukan Diagnosis Penyakit Akibat Kerja atau bukan, menentukan laik kerja atau kembali kerja, serta memberikan rekomendasi/solusi yang dibutuhkan untuk mengatasi stress kerja, kelelahan akibat kerja, dan masalah kesehatan kerja lainnya.
Dengan pendekatan yang holistik, Kedokteran Okupasi dapat membantu pekerja mempertahankan kesehatan mental dan fisiknya, sehingga meningkatkan produktivitas dan kontribusi mereka dalam lingkungan kerja. Selain itu, Dokter bidang Kedokteran Okupasi Bersama dengan tenaga kesehatan lainnya juga dapat memberikan pelatihan dan workshop mengenai manajemen stres, keseimbangan kehidupan kerja, dan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dalam menghadapi perubahan lingkungan kerja dan tuntutan kerja di masa datang.