Segera Terbit
Pemberian Sekretom Sel Punca Mesenkimal Asal Tali Pusat, Jaringan Lemak dan Sumsum Tulang Pada Pasien Disfungsi Ereksi: Buku Ajar Kedokteran
Penulis : Ria Margiana; Supardi Supardi; M. Aminudin Azis; Fathurohmah Leo Amalia ; Muhammad Fadhli Abdullah
Sel punca, atau yang dikenal dengan istilah “stem cells,” adalah jenis sel khusus yang terdapat dalam tubuh manusia. Sel ini memiliki beberapa karakteristik penting yang membedakannya dari jenis sel lainnya. Beberapa karakteristik tersebut adalah kemampuan sel punca untuk memperbanyak dirinya sendiri melalui proses replikasi atau proliferasi, serta kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang berbeda, seperti sel otak, ginjal, jantung, tulang, dan lebih dari 200 tipe sel lainnya.
Dalam penelitian sel punca, sel punca embrio dan sel punca dewasa dari sumsum tulang dan jaringan lemak merupakan jenis sel punca yang paling banyak diteliti. Namun demikian, penelitian terus berlanjut untuk mengeksplorasi potensi dan kemampuan sel punca perinatal serta iPSCs dalam aplikasi medis dan terapi regeneratif.
Sel punca atau stem cells adalah jenis sel spesial pada tubuh manusia yang memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri sendiri melalui proses replikasi atau proliferasi. Selain itu, sel punca juga memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel tubuh lainnya, seperti sel otak, ginjal, jantung, tulang, dan lebih dari 200 tipe sel tubuh lainnya.
Terdapat empat jenis sel punca berdasarkan asalnya, yaitu sel punca embrio (Embryonic Stem Cells), sel punca dewasa (Adult Stem Cells), sel punca perinatal (Plasenta, cairan amnion, dan darah tali pusar), serta sel dewasa yang memiliki sifat seperti sel punca embrio (induced pluripotent stem cells/iPSCs).
Sel punca embrio berasal dari massa sel bagian dalam blastosit pada fase awal embrio, sekitar 4-5 hari setelah pembuahan ovum oleh sperma. Sel punca embrio bersifat pluripotent, yaitu memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel tubuh lainnya. Namun, penggunaan sel punca embrio masih kontroversial karena diambil dari embrio manusia, sehingga di beberapa negara, termasuk Indonesia, penggunaannya dilarang.
Melalui buku ini, pembaca akan diajak untuk memahami secara mendalam mengenai potensi terapi sekretom sel punca mesenkimal yang berasal dari tali pusat, jaringan lemak, dan sumsum tulang dalam mengatasi disfungsi ereksi. Para penulis telah merangkum hasil penelitian terbaru,
metode pemberian terapi, dan manfaat yang diharapkan dalam pemulihan fungsi ereksi pada pasien.
Buku ini diharapkan menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi para profesional medis, peneliti, mahasiswa, dan masyarakat umum yang tertarik dalam bidang pengobatan dan terapi regeneratif. Pengetahuan yang diperoleh dari buku ini diharapkan dapat membuka wawasan dan menjadi pijakan dalam mengembangkan pendekatan terapi yang lebih efektif dan inovatif dalam menangani disfungsi ereksi.
