Belajar Dari Pandemi: Evaluasi Efektivitas PPKMDalam Penanganan Pandemi Covid-19

Segera Terbit

Belajar Dari Pandemi: Evaluasi Efektivitas PPKM Dalam Penanganan Pandemi Covid-19

PENYUSUN
Dr. Safrizal ZA, M.Si
Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., DSc. Prof. dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D
Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, M.Si
Prof. Dr. Multamia RMT Lauder, S.S., MSe., DEA Drs. Edy Suharmanto, M.Si
Danang Insita Putra, ST, M.Si(han), Ph.D
Djarot Dimas Achmad Andaru, S.H., M.H. Nurhanifah Hamdah, S.K.M., M.Epid
Dr. Herlina J. EL-Matury, S.T., M.Kes Mochammad Arief Wicaksono, S.Sos., M.Si.
Oka Septiriani, S.K.M., M.Epid.
Drs. Adonis Muzanni, MEM.

Pandemi COVID-19 yang melanda secara global, termasuk Indonesia memberikan banyak pemelajaran bagi semua pihak. Pelbagai tantangan telah berhasil dilalui berkat gotong royong semua pihak: pemerintah, dunia usaha, media, masyarakat, hingga insan cendikia. Pemerintah telah menerapkan serangkaian kebijakan–mulai dari PSBB hingga PPKM–untuk menekan laju peningkatan kasus. Di sisi lain, pemerintah juga perlu memastikan bahwa sendi-sendi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat tetap berlangsung melalui pelbagai kebijakan yang mendukung aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi. Buku ini menuangkan pelbagai pengalaman khususnya kebijakan PSBB dan PPKM sebagai pemelajaran bagaimana kebijakan selama pandemi di Indonesia dilaksanakan dan terus dikembangkan, buku ini menjabarkan kajian evaluatif dan reflektif terhadap kebijakan pembatasan selama pandemi. Kajian tersebut dilaksanakan secara multidisiplin oleh para pakar di bidangnya yang saling terbuka sehingga menghasilkan buah pikiran yang utuh dan koheren yang berjudul Belajar dari Pandemi: Evaluasi Efektivitas Kebijakan PPKM pada Masa Penangan Pandemi COVID-19.


Bab 1 menjelaskan pelbagai latar belakang sejarah pandemi dalam perspektif sejarah pandemi dan kearifan lokal di Indonesia, serta perjalanan dari mulai merebaknya pandemi hingga sampai di Indonesia. Pada bab ini dibahas juga mengenai pelbagai upaya pemerintah untuk mengontrol laju perkembangan pandemi dan efek yang ditimbulkannya. Pada awal periode penanganan Pandemi COVID-19, pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang bertujuan untuk mengendalikan transmisi virus COVID-19 agar tidak terjadi peningkatan kasus yang berlebihan. Pada bab ini dituangkan tujuan dari penulisan buku ini yaitu untuk memahami faktor-faktor penyebab terjadinya kenaikan kasus COVID-19 dari aspek kesehatan serta aspek sosial budaya; mengevaluasi efektivitas kebijakan mitigasi pandemi COVID-19 dan implementasi berbagai kebijakan penanggulangan pandemi COVID-19 di Indonesia; memeroleh pemelajaran terpetik (lessons learned) dari penanggulangan COVID-19 di Indonesia; dan merekomendasikan langkah-langkah kesiapsiagaan darurat kesehatan untuk strategi antisipasi potensi pandemi di masa depan. Kerangka kerja penulisan buku ini dijabarkan melalui skema pengumpulan data sekunder, data primer yang selanjutnya dianalisis dan dievaluasi secara kuantitatif maupun kualitatif.

Pada bab 2 dibahas mengenai 3 (tiga) jenis kebijakan PSBB di tingkat nasional- -yaitu PSBB, PSBB Transisi, dan PSBB Ketat–hanya kebijakan PSBB Ketat pada periode 11–25 Januari 2021 yang tampak efektif menekan pertumbuhan angka kasus konfirmatif harian COVID-19 di Indonesia yaitu sampai 40 hari pasca berlakunya PSBB Ketat. Pada bab 3, hasil evaluasi menunjukkan bahwa dari keempat jenis kebijakan PPKM di tingkat nasional–yaitu PPKM, PPKM Mikro, PPKM Darurat, dan PPKM Leveling—ternyata kebijakan PPKM pada periode 6 Januari–8 Februari 2021 dan PPKM Darurat pada periode 3–20 Juli 2021, masih tampak cukup efektif menekan pertumbuhan angka kasus konfirmatif harian COVID-19 di Indonesia sampai 40 hari pasca berlakunya masing-masing PPKM tersebut.


Pada Bab 4 dituangkan pelbagai kebijakan kesehatan dan pengendalian wabah ditingkat global dan nasional antara lain international health regulation. Selain itu, melalui perspektif kebencanaan, dibahas pula pelbagai kerangka pengurangan risiko bencana seperti Sendai Framework, yang dikombinasi dengan manajemen risiko kedaruratan dan mitigasi bencana kesehatan seperti Health EDRM (Health Emergency & Disaster Risk Management), pendekatan pengurangan risiko bencana non-alam Natech (Natural triggered technological disaster), modifikasi siklus manajemen bencana yang menunjukkan adanya dinamika dan respons yang adaptif dalam penanganan pandemi, dan pendekatan One Health. Pelbagai pendekatan ini dituangkan dalam Bab 2 guna memeroleh pemelajaran terpetik dari pelbagai perspektif sebagai bekal dalam menghadapi pandemi di masa depan.


Pada bab 5 dan 6 membahas serangkaian kebijakan pembatasan sosial selama masa pandemi COVID-19 diterapkan dengan memperhatikan dinamika naik dan turun angka kasus yang ada di masyarakat. Kebijakan-kebijakan tersebut harus berjalan di satu sisi untuk menurunkan laju peningkatan penyebaran kasus COVID-19, dan di sisi lain memastikan bahwa roda perekonomian juga berjalan. Selama penerapan kebijakan-kebijakan pembatasan tersebut berhadapan dengan aspek sosial budaya yang spesifik pada masing-masing komunitas. Pelbagai tantangan terkait aspek sosial budaya dituangkan dalam bab 5 dan 6 yang dapat dijadikan pemelajaran ke depan guna memasukkan nilai sosial dan budaya sebagai bagian dari strategi penerapan kebijakan.

About the Author: admin

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *