Segera Terbit
Buku Saku Gigi & Gusi
Gigi yang sehat adalah harta yang sangat berharga dan amat penting untuk kita jaga. Meskipun gigi berukuran kecil, ternyata gigi berpengaruh besar pada tingkat kualitas hidup kita karena berbagai fungsinya. Gigi memungkinkan kita untuk mengunyah makanan, membantu kita berkomunikasi dengan ucapan yang jelas, dan membuat senyum kita semakin indah. Untuk menjaga agar gigi kita tetap sehat dan utuh hingga hari tua nanti, kita perlu menjaga kebiasaan-kebiasaan baik dalam hidup kita
Masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kesehatan gigi dan mulutnya. Menurut data Riskesdas 2018, dari 267 juta penduduk Indonesia, lebih dari setengahnya (57,6%) bermasalah gigi dan mulut. Dari 57,6% tersebut, proporsi terbesar masalah gigi adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%), dan untuk proporsi masalah kesehatan mulut terbesar adalah gusi bengkak dan/atau keluar bisul (14%).
Penyakit pada gigi dan gusi bisa menyebabkan efek negatif pada kualitas hidup seseorang seperti menurunnya kesehatan secara umum, menurunnya tinkat kepercayaan diri, dan terganggunya performa dan kehadiran di sekolah atau tempat kerja. Menurut Federasi Gigi Dunia (FDI), permasalah yang umum terjadi pada gigi adalah karies, dan pada gusi adalah gangguan periodontal.
Karies dan gangguan periodontal dapat berdampak serius karena bisa menyebabkan sulitnya bicara, mengunyah, dan hilangnya gigi. Karies, yaitu kerusakan gigi, adalah penyakit paling umum dan paling banyak dialami oleh penduduk dunia. Penyebab karies di antaranya adalah konsumsi gula berlebihan, kurangnya perawatan kesehatan gigi, dan akses yang sulit terhadap pelayanan kesehatan gigi yang sesuai standar. Sedangkan gangguan periodontal adalah gangguan pada gusi yang menjadi penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa. Gangguan periodontal dimulai dengan gingivitis (pembengkakan gusi akibat plak) yang jika tidak diobati dapat berkembang menjadi periodontitis (infeksi yang dapat menghancurkan jaringan penyangga gigi).
Buku Saku Gigi Gusi ini dibuat dengan tujuan agar dapat digunakan untuk media edukasi bagi pasien terkait penyakit gigi dan gusi. Selain itu, pada buku saku ini terdapat lembar dental screening yang dapat diisi oleh operator pada saat pemeriksaan pasien. Dengan begitu, hasil pemeriksaan juga dapat dipahami oleh pasien dan dapat ditindaklanjuti. Terdapat lembar riwayat perawatan dental yang berguna untuk memantau terapi-terapi dental yang sudah didapatkan oleh pasien. Bagian catatan pribadi merupakan halaman dimana pasien dapat menuliskan materi kesehatan atau informasi/instruksi khusus yang didapatkan dari dokter gigi ataupun tenaga kesehatan lainnya. Penulis berharap buku ini menjadi media komunikasi yang efektif bagi pasien, dokter gigi, dan masyarakat.
