SERUMEN IMPAKSI

Segera Terbit

SERUMEN IMPAKSI

Penulis : Dr. dr. Indra Zachreini,Sp.T.H.T.B.K.L,Subsp.K(K),FISCM

Serumen adalah kumpulan campuran material sebasea dan sekresi apokrin di kanalis akustikus eksterna (CAE) yang berasal dari kelenjar seruminosa, bersatu dengan epitel yang mengalami deskuamasi dan rambut. Serumen sering disamakan dengan earwax (disebut juga lilin telinga), akan tetapi beberapa penulis membedakan antara serumen dengan earwax. Serumen merupakan sekresi yang berasal dari kelenjar seruminosa yang merupakan unsur membentuk earwax, sedangkan earwax disamping sekresi dari kelenjar seruminosa dari CAE, juga terdapat komponen lain berupa material deskuamasi keratin skuamosa (berisi sel-sel mati dan penumpukan sel pada lapisan luar kulit), sebum, keringat dan berbagai macam substansi asing. Substansi asing dapat berupa zat-zat eksogen yang masuk ke CAE seperti sampo, sabun, spray rambut, kotoran dan sejenisnya. Komponen utama dari earwax adalah keratin. Namun oleh karena perbedaan serumen dengan earwax tidak begitu mendasar sehingga sebagian besar penulis menyebut keduanya sebagai serumen.


Serumen dapat menyumbat CAE disebabkan oleh beberapa faktor seperti produksi serumen yang banyak dan kering, konsistensi serumen, liang telinga sempit, dermatitis kronik di kanalis akustikus eksterna, terdapat benda asing liang telinga, eksostosis diliang telinga dan kebiasaan membersihkan liang telinga dengan cotton buds, jari, ujung handuk dan lain-lain yang menyebabkan serumen makin terdorong kedalam. Serumen yang menyumbat CAE disebut serumen impaksi (impacted cerumen), serumen obturans atau serumen prop, dapat menimbulkan keluhan baik gangguan medik maupun gangguan audiologik

Cetakan kedua buku Serumen Impaksi diterbitkan oleh karena banyak permintaan dari para mahasiswa kedokteran, dokter umum bahkan dokter spesialis THTBKL setelali mendapat informasi tentang adanya buku tersebut yang mengurai tentang serumen impaksi secara lengkap.


Buku ini dapat menjadiadi bbuku pegangan para mahasiswa kedokteran, dan dokter muda karena
diagnosis serumen merupakan kompetensi dokter tingkat kemampuan 4 menurut Standar Nasional Pendidikan Profesi Dokter Indonesia (SNPPDI. 2019) yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yaitu lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan penunjang. serta mengusulkan penatalaksanaan peny akit atau melakukan penatalaksanaan penyakit secara mandin sesuai tugas klinik yang dipercayakan (entrustable professional activity) pada saat pendidikan dan pada saat pemlaian kemampuan


Buku ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuanpara dokter yang bertugas di layanan primer maupun dalam program bersih-bersih telinga BBT untuk menurunkan angka gangguan pendengaran akibat serumen yang dapat dicegall sesuai yang dicanangkan oleh WHO melalui program Global Sound Hearing 2030 serta program Kememterian Kesehatan RI. j

About the Author: admin

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *