Pengembangan Transplantasi Ginjal Sebagai Model Pengembangan Kesehatan Untuk Menggapai Indonesia Emas 2045

Segera Terbit

Pengembangan Transplantasi Ginjal Sebagai Model Pengembangan Kesehatan Untuk Menggapai Indonesia Emas 2045

Penulis: Nur Rasyid

Gagal ginjal adalah suatu kondisi medis dimana ginjal kehilangan kemampuan untuk melakukan fungsi-fungsi penting dalam menyaring darah, mengeluarkan limbah, dan mengatur keseimbangan elektrolit dan cairan dalam tubuh. Gagal ginjal dapat terjadi tiba-tiba (akut) atau berkembang secara perlahan-lahan selama beberapa waktu (kronis).1 Penurunan fungsi ginjal dinilai dengan menggunakan estimated glomerular filtration rate atau biasa disebut eGFR. Nilai ini kemudian dipakai untuk menentukan penyakit ginjal kronis seseorang dimana apabila terdapat penurunan eGFR <60 ml/min per 1.73m2 disertai dengan adanya kenaikan pada angka ekskresi albumin pada urin sebanyak (≥ 30 mg/g [≥ 3 mg/mmol selama lebih dari 3 bulan.

Frekuensi penurunan fungsi ginjal meningkat dengan perubahan perilaku manusia dan gaya hidup serta belum dilaksanakannya program pencegahan penyakit tidak menular secara masif dan terstruktur oleh pemerintah pada masyarakat umum (program promosi dan prevensi kesehatan). Berbagai penyakit yang timbul karena perubahan-perubahan tersebut menyebabkan menurunnya fungsi ginjal. Diabetes, hipertensi, penyakit glomerular, obstruksi saluran kemih baik akibat batu saluran kemih maupun penyempitan saluran kemih berkepanjangan, infeksi, keganasan, atau kelainan bawaan merupakan penyakit penyebab dari terjadinya penurunan fungsi ginjal

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2020 berdasarkan perbandingan antara jumlah kasus gagal ginjal dalam program JKN dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia di tahun 2020, di dapatkan angka penderita gagal ginjal sebesar 1.602.059 (271.066.366 penduduk) 0,59%.5 Data yang diambil oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia diambil dari program JKN sehingga dapat kita estimasikan bahwa angka prevalensi yang kita dapatkan adalah penderita penyakit gagal ginjal kronik yang membutuhkan terapi lanjutan yaitu stadium 4 dan 5. Tentunya kita sangat mengharapkan adanya pendataan mengenai stadium awal penyakit gagal ginjal kronis karena dengan diagnosis awal yang tepat, perubahan perilaku dan gaya hidup, serta pengobatan lebih awal dapat menghambat progresifitas penurunan fungsi ginjal. Namun, apabila telah terjadi gagal ginjal tahap akhir (Stadium V), maka tidak terdapat pilihan lain kecuali dilakukan terapi pengganti ginjal.

“Revolusi” transplantasi ginjal di Indonesia dimulai pada Oktober tahun 2011. Saat teknik Laparoscopy Living Donor Nephrectomy (LLDN) pada transplantasi ginjal pertama kali dilakukan di Indonesia oleh Prof dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU(K), PhD. Hal ini sangat membantu untuk mengurangi waktu perawatan post operasi dan morbiditas pendonor sehingga memberikan keyakinan pada keluarga dan rekan untuk menjadi pendonor. Dengan teknik operasi terbuka, nyeri masih dirasakan oleh donor hingga 2-3 bulan, namun dengan teknik LLDN ini, dalam waktu satu minggu donor sudah dapat beraktivitas kembali. Mulai saat itu, prosedur transplantasi ginjal meningkat menjadi 52 pada tahun 2013, 84 pada tahun 2014, dan 126 pada tahun 2015 hingga mencapai angka 172 prosedur per tahun di Tahun 2017.

Pelajaran pengembangan transplantasi ginjal di Indonesia adalah miniatur bagaimana berbagai komponen profesi kesehatan atau yang terkait dengan dunia kesehatan berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai visi bersama. Visi yang berorientasi pada kebutuhan pasien kebutuhan kesehatan nasional. Orientasinya bukan pribadi, tetapi kepentingan yang luas. Inilah syarat pertama agar semua komponen dapat berinteraksi optimal dalam mencapai visi. Tetapi visi saja tidak cukup, harus ada langkah konkret yang memerlukan pengorbanan bersama. Ini tergambar di fase awal pengembangan transplantasi. Untuk berkembang tentunya perlu memikirkan kesejahteraan semua komponen yang terlibat, ini memerlukan perhatian khusus, dan untuk ini diperlukan inovasi yang tidak berhenti saat sukses tercapai.

About the Author: admin

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *