SEGERA TERBIT
Kepedulian Perawat pada Akhir Hidup Manusia: Suatu Telaah
Etik pada Kematian yang Telah Diperkirakan
Penulis: Krisna Yetti
Manusia penyandang Penyakit Kronik kalau sudah tiba
waktunya diharapkan dapat meninggal secara damai.
Meninggal secara damai atau dignity dimaksudkan adalah
meninggal secara alamiah. Dimaksudkan meninggal secara
alamiah bila tak ada lagi pengobatan ataupun penggunaan
alat – alat kesehatan yang canggih yang tidak akan
membawa kesembuhan atau memperpanjang hidup; yang
semuanya ini bila tetap diberikan akan mubazir atau sia –
sia. Meninggal secara alamiah diperoleh bila manusia
paham apa yang akan terjadi dikemudian hari terhadap
penyakitnya.
Setelah dokter menegakkan diagnosis pasien yang
disaksikann oleh perawat, maka itulah waktu untuk
memulai intervensi keperawatan. Intervensi keperawatan
berupa apa yang akan dialami oleh pasien, dijelaskan
sehingga pasien paham apa yang terjadi pada dirinya.
Mungkin saja pasien sembuh sempurna, akan tetapi tidak
tertutup kemungkinan penyakit berlanjut. Intinya adalah
bila berlanjut pasien memilih apakah akan melanjutkan
perawatan ke High Care Unit atau tidak. Jika tidak, pasien
tetap akan memperoleh tindakan dasar seperti diberikan
oksigen, cairan, ataupun nutrisi.
Tindakan dasar ini dapat dilakukan di rumah sakit,
panti, hospis, ataupun tempat palliative. Namun,
sebaiknya dirawat di rumah, di kamar, dan tempat tidur
sendiri. Akan halnya tenaga kesehatan yang merawat,
banyak perawat – perawat yang melakukan perawatan di
rumah pasien. Berkolaborasi dengan dokter, perawat
dapat memenuhi kebutuhan pasien, misal memberi
makanan melalu nasogatric tube. Dengan demikian,
pasien tetap terawat sampai waktunya tiba.