Segera Terbit
Pedoman Pemetaan Risiko Kebakaran DKI Jakarta
Penulis : Robiana Modjo, dkk.; Ed 1
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan di Indonesia adalah kebakaran. Kebakaran dapat menimbulkan kerugian material dan juga kerugian jiwa, selain itu kebakaran juga menghasilkan uap berbahaya sehingga dapat mengganggu kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat. Kejadian kebakaran dapat memberikan kerugian bagi banyak pihak khususnya masyarakat. Selama lima tahun terakhir (2018-2022) kebakaran di Jakarta sudah terjadi 8.004 kejadian. Diperlukannya suatu informasi yang mendalam untuk dapat mengetahui kondisi dan potensi kebakaran yang ada di suatu wilayah. Hal ini menjadi penting sehingga tidak hanya petugas pemadam kebakaran, tetapi masyarakat luas juga bisa berperan aktif dalam mencegah terjadinya kebakaran.
Dengan adanya buku Pedoman Pemetaan Risiko Kebakaran DKI Jakarta ini, kita dapat mengetahui secara detail faktor-faktor risiko kebakaran dan juga kesiapan suatu wilayah dalam menangani kebakaran. Keterlibatan peran serta masyarakat dalam memberikan informasi terkait kebakaran yang ada disekitarnya, tentunya akan sangat membantu bagi petugas pemadam dalam melakukan tugasnya. Langkah mitigasi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran adalah melakukan analisis dan memetakan risiko kebakaran wilayah. Di dalam buku ini telah diulas secara komprehensif mengenai salah satu cara untuk melakukan analisis risiko kebakaran berbasis Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK).
Pemerintah DKI Jakarta ber komitmen untuk senantiasa memberikan perlindungan bagi masyarakat DKI dari Risiko Kebakaran. Permasalahan Kebakaran di DKI Jakarta memerlukan kerjasama antara pemerintah DKI Jakarta dengan Perguruan Tinggi. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta melaksanakan kerjasama dengan Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia guna penyelesaian permasalahan kebakaran di DKI Jakarta, meningkatkan perlindungan bagi masyarakat serta meminimalkan risiko kebakaran. Dari kerjasama ini diperoleh hasil Pemetaan Risiko Kebakaran serta Sistem Informasi Rencana Induk Kebakaran (e-RISPK) di DKI Jakarta.
Buku Pedoman Pemetaan Risiko Kebakaran menyajikan ulasan terkait bencana kebakaran yang terjadi di suatu wilayah dan upaya peningkatan pencegahan dan pengendalian kebakaran dengan melakukan analisis dan pemetaan risiko kebakaran di suatu wilayah
Penulis buku ini membagi bahasan ke dalam 6 bab, yaitu:
Bab 1
Merupakan pendahuluan yang di dalamnya membahas mengenai definisi dan hasil telaah literatur mengenai kebakaran, kajian risiko kebakaran, pemetaan, risiko kebakaran di daerah perkotaan, statistik kebakaran di DKI Jakarta, serta wilayah manajemen kebakaran dan penyelamatan
Bab 2
Membahas mengenai metode penetapan Wilayah Manajemen Kebakaran dan Penyelamatan (WMKP) secara sistematis. Dalam bab ini dibahas hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan pada saat menetapkan WMKP
Bab 3
Membahas mengenai bahaya kebakaran, kerentanan, upaya proteksi kebakaran, serta manajemen proteksi kebakaran yang diperlukan sebagai parameter penentu tingkat risiko kebakaran dan penyelamatan WMKP. Selain itu juga dibahas tentang parameter-parameter yang perlu diperhatikan untuk menentukan tipologi WMKP.
Bab 4
Membahas tentang perhitungan tingkat risiko kebakaran dan penyelamatan WMKP berupa Focus Group Discussion, penyebaran kuesioner ke tingkat RW, analisis statistik dan validasi data, serta komponen penilaian risiko.