Segera Terbit
Penulis: Lilie M. Roosman, Eliza Gustinelly, Zahroh Nuriah & Marc le Clercq
Perkiraan Harga Jual : Rp.280.000
Jauh sebelum tahun enam puluhan abad lalu ketika pekerja migran datang ke Belanda dan belajar bahasa Belanda sebagai bahasa kedua, pengalaman panjang mengenai pembelajaran bahasa Belanda sebagai bahasa kedua atau sebagai bahasa asing telah ada di Indonesia. Jika kita melihat bagaimana pengajaran bahasa Belanda selama lima puluh tahun di kedua negara ini berlangsung, maka terlihat perbedaan, tetapi menariknya juga terlihat banyak persamaan. Persamaan ini terutama terlihat pada pengunaan bahan ajar yang menjadi tulisan saya. Seiring berjalannya waktu, bahan ajar itu mengalami perubahan yang tidak dapat dihindari, tetapi tentunya juga ada beberapa hal yang tetap. Dalam tulisan ini, saya akan menggambarkan baik tradisi maupun transformasi selama lima puluh tahun pengajaran bahasa Belanda berdasarkan beberapa bahan ajar yang sering digunakan.
Dengan datangnya pekerja tamu dalam jumlah besar di tahun enam puluhan dan tujuh puluhan abad lalu, pengajaran bahasa Belanda sebagai bahasa kedua di Belanda berkembang pesat. Indonesia saat itu telah berpengalaman dengan pembelajaran bahasa Belanda sebagai bahasa asing atau sebagai bahasa kedua. Alih-alih belajar dari pengalaman itu, orang-orang di Belanda di beberapa tempat mencoba menemukan cara baru. Jika kita melihat bagaimana pengajaran bahasa Belanda selama lima puluh tahun di kedua negara ini berlangsung, maka terlihat perbedaan, tetapi juga menariknya terlihat juga banyak persamaan. Dalam artikel ini saya hanya akan membahas penggunaan bahan ajar. Saya akan memperlihatkan perubahan mana yang terjadi setelah tradisi bertahun-tahun sepanjang lima puluh tahun yang sudah berlalu.
Buku 50 Tahun Studi Belanda di Indonesia ini disusunkan sebagai hasil nyata Kongres 50 Tahun Studi Belanda di Indonesia. Bidang kajian Tradisi dan Transformasi dalam Bahasa diwakili oleh 5 artikel, 5 artikel mewakili bidang Tradisi dan Transformasi dalam Kesusastraan, dan 7 artikel bidang Tradisi dan Transformasi dalam Budaya.
Agar dapat menjangkau publik pembaca yang lebih luas, semua artikel dalam buku ini disajikan dalam dua bahasa, bahasa Belanda dan bahasa Indonesia, dan hanya dapat diakses secara daring. Pada catatan kaki, di halaman judul dicantumkan nama penerjemah. Bila catatan kaki itu tidak ada, berarti artikel ditulis dan dialihbahasakan sendiri oleh penulis.