Segerea Terbit
Farmakologi Dasar dalam Pendidikan dan Penelitian Kedokteran: Peran dan Tantangannya dalam Mengatasi Penyakit Kardiovaskular di Indonesia
Penulis : Wawaimuli Arozal
Perkiraan Harga Jual : Di bagikan Gratis dalam bentuk ebook dan cetak
Berbagai modalitas tata laksana penyakit kardiovaskular telah dikembangkan, baik farmakoterapi maupun non farmakoterapi. Pada kesempatan ini ijinkan saya menitikberatkan pada tata laksana farmakologi, artinya dalam bentuk obat-obatan yang memegang peranan penting dalam pencegahan, mengatasi keluhan penyakit kardiovaskular dan mencegah perburukan sehingga pada akhirnya menurunkan kekambuhan, meningkatkan kualitas hidup serta menurunkan tingkat kematian. Terapi farmakologis pada penyakit kardiovaskular umumnya menjadi lini pertama dan selanjutnya sebagai kombinasi terhadap berbagai modalitas terapi selanjutnya. Pasien yang telah menjalani terapi definitif baik tindakan perkutan atau operasi jantung dan pembuluh darah seringkali selanjutnya harus tetap minum obat yang sesuai, tidak jarang harus diminum seumur hidup. Pemahaman tentang obat obat di bidang kardiovaskular di pelajari secara khusus pada bidang ilmu Farmakologi. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan bagaimana peranan keilmuan Farmakologi khususnya Basic Pharmacology (Farmakologi dasar) dalam penelitian terkait obat obat di bidang kardiovaskular dan secara khusus saya juga membahas tentang Pendidikan Farmakologi yang diajarkan di Fakultas Kedokteran di berbagai strata pendidikan.
Secara umum, Farmakologi sebagai ilmu yang memiliki kaitan erat antara ilmu dasar dan ilmu klinik. Akan menjadi sangat sulit untuk memahami farmakologi tanpa pengetahuan tentang fisiologi tubuh, biokimia, patogenesis penyakit dan ilmu kedokteran klinik. Jadi farmakologi merupakan ilmu yang mengintegrasikan ilmu kedokteran dasar dan menjembatani ilmu preklinik dan ilmu klinik
Farmakologi terutama fokus pada dua subdisiplin, yaitu farmakodinamik dan farmakokinetik. Farmakokinetik adalah apa yang dialami obat dalam tubuh makhluk hidup yaitu absorbsi, distribusi, biotransformasi dan ekskresi. Sementara farmakodinamik berhubungan dengan pengaruh obat terhadap sel hidup, organ atau makhluk secara keseluruhan. Farmakodinamik dan farmakokinetik obat diteliti terlebih dahulu pada hewan sebelum diteliti pada manusia. Penelitian farmakologi pada manusia ini disebut sebagai farmakologi eksperimental.
Farmakoterapi yang berhubungan dengan penggunaan obat di klinik, sekarang telah berkembang menjadi disiplin Farmakologi Klinik yang mempelajari secara mendalam farmakodinamik dan farmakokinetik obat pada manusia sehat maupun sakit. Farmakologi klinik ialah ilmu obat pada manusia, secara umum lebih erat kaitannya dengan farmakokinetik obat. Ilmu farmakologi klinik baru berkembang dalam beberapa dekade terakhir ini. Hal ini berkaitan dengan kemajuan dibidang bioanalisis dalam mendeteksi obat/zat endogen pada kadar sampai nanogram. Penelitian ini banyak menjawab teka teki variabilitas efek obat antar individu/ras dan memungkinkan digunakannya obat yang relatif lebih toksik secara lebih aman
Terapi personalisasi terintegrasi disesuaikan berdasarkan profil genetik, diagnosis dan spesifisitas terapeutik sehingga bermanfaat bagi masyarakat secara maksimal dengan efek samping minimal. Genotyping dan Fenotyping memungkinkan untuk mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi terhadap reaksi obat yang merugikan, sehingga memungkinkan untuk fokus pada langkah-langkah keamanan dalam terapi sesuai kondisi klinis yang dihadapi.
Translasi Farmakologi, penelitian translasi, dan kedokteran translasi adalah terminologi yang dapat dipertukarkan di mana kata translasi berfokus pada pengembangan obat baru yang berhubungan dengan kebutuhan dan target pasien untuk menangani masalah spesifik. Ini mencakup bidang penelitian molekuler, percobaan hewan dan penerapannya dengan penerapannya pada pasien untuk pengobatan sesuai kondisi klinis. Farmakologi translasi adalah jembatan antara bench to the bedside, yang melayani kebutuhan pasien dan area terapeutik tertentu. Lebih lanjut, istilah penelitian translasi adalah cabang interdisipliner dari bidang biomedis yang didukung oleh tiga pilar utama yaitu bench side (penelitian laboratorium), bed side (praktik klinis) dan komunitas. Oleh karena itu, Farmakologi translasi dapat digunakan secara tepat untuk menggambarkan keberhasilan integrasi penemuan ilmiah dengan aplikasi klinisnya dalam mengobati berbagai penyakit,