Prosiding Seminar International: Peran Strategis lndonesia sebagai Pen gerak Ekonomi Kerakyatan Dunia dalam KTT G20

Segera Terbit

Prosiding: Peran S ategis lndonesia sebagai Pen gerak Ekonomi Kerakyatan Dunia dalam KTT G20

Bali, 15 November 2022
Kampus Pascasarjana Universitas Mehendradatta,

Steering Comitee:
Prof Dr. Garuda Wiko; Prof Dr. Albertine Minderop ;Prof.Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi.

Tahun 2022 merupakan ajang pembuktian bagi Indonesia sebagai salah satu ruh penggerak perekonomian dunia untuk menunjukkan komitmennya bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi global, mengingat Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20. Hal tersebut, menjadi semakin menantang pasca dunia internasional dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang berdampak secara signifikan terhadap perubahan lingkungan strategis berupa
ancaman resesi ekonomi global. International Monettary Fund/IMF sebelumnya telah memproyeksi perekonomian global akan mengalami kontraksi karena pertumbuhan ekonomi 95% negara-negara dunia berada di zona negatif, dengan proyeksi total kerugian mencapai 12 trilliun dollar AS atau sekitar Rp 174.000 trilliun. Dalam kaitan tersebut, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara G-20, antara lain Amerika Serikat (-8%), Jepang (-5,8%), Inggris (-10,2%), Jerman (-7,8%), Perancis (-12,5%), sementara Italia dan Spanyol (-12,8%) (Junaedi dan Salista, 2020).
Adapun Indonesia diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar -0,3%, namun proyeksi tersebut mengalami perubahan, mengingat pada kuartal II tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia menyusut -5,2% dan pada bulan Agustus 2020 menyusut kembali hingga -6,13% (Junaedi dan Salista: 2020). Kementerian Keuangan RI melihat penyusutan pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan karena penurunan konsumsi rumah tangga, penurunan belanja investasi untuk pembangunan dan perolehan aset tetap, serta penurunan belanja pemerintah akibat kebijakan pembatasan sosial untuk mencegah penularan Covid-19. Sementara itu, Kementerian Keuangan RI juga mencatat bahwa sektor perekonomian yang paling terdampak pandemi Covid-19 yakni sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini didasarkan pada fakta bahwa sektor UMKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia (djkn. kemenkeu.go.id).
Kementerian Koperasi dan UKM RI/Kemenkop UKM RI mencatat bahwa sebelum pandemi Covid-19 terjadi, nilai ekspor UMKM Indonesia pada tahun 2017 mencapai Rp 302 trilliun dari total nilai ekspor Rp 2.448 trilliun (14,50%), tahun 2018 mencapai Rp 294 trilliun dari total nilai ekspor Rp 2.610 trilliun (14,40%), dan pada tahun 2019 mencapai Rp 339 trilliun dari total nilai ekspor Rp Rp 2.431 trilliun (15,70%). Sumbangsih ekspor yang dari tahun ke tahun melampaui 10% dari total nilai ekspor menunjukkan pentingnya sektor UMKM dalam memutar roda perekonomian nagara (kemenkopukm.go.id).

Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau yang biasa disebut UMKM adalah bagian dari pihak- pihak yang memiliki peran dalam pembangunan sebuah negara. Di negara berkembang seperti negara Indonesia, keberadaan umkm ini menjadi salah satu pengaruh terbesar terhadap perekonomian negara Indonesia. Eksistensi UMKM terhadap berbagai tantangan, diantaranya adalah keberadaan teknologi. Dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat menuntut pemilik UMKM tersebut memaksimalkan teknologi informasi dalam rangka mengembangkan usahanya. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi tersebut memaksa perkembangan ekonomi menjadi ikut berkembang. Dalam era 4.0 yang menjadi terkenal saat kepemimpinan presiden Jokowidodo, digitalisasipun dirasa semakin berkembang. Perkembangan yang utama adalah dalam bidang ekonomi digital, dimana ekonomi digital di identikkan dengan perspektif kemandirian ekonomi untuk daya saing ekonomi bangsa. Tujuan dari penelitian ini adalah untu mengetahui pengaruh teknologi informasi dan ekonomi digital terhadap perkembangan UMKM khususnya pada kepemimpinan Presiden Jokowidodo. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah dengan menggunakan Analisa deskriptif kualitatif berdasarkan beberapa literatur yang ada. Hasil dari penelitian ini adalah menyatakan bahwa teknologi informasi dan ekonomi digital berpengaruh terhadap perkembangan UMKM.

About the Author: admin

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *