POTRET KETIMPANGAN DIGITAL DAN DISTRIBUSI: Pendekatan Regional Digital Development Index

Segera Terbit

POTRET KETIMPANGAN DIGITAL DAN DISTRIBUSI: Pendekatan Regional Digital Development Index

Penulis:
Dr. Fitri Kartiasih, S.ST., S.E., M.Si.
Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, M.Sc., M.Phil., Ph.D.
I Dewa Gede Karma Wisana, S.E., M.Sc., Ph.D.
Dr. Dwini Handayani, S.E., M.Si.

Perkiraan Harga Jual : Rp. 168.000

Buku ini akan mencoba menjawab pertanyaan apakah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan berujung pada penurunan ketimpangan global ataukah pada saat yang sama kemajuan TIK juga berkontribusi pada peningkatan ketimpangan pendapatan di dalam negeri. Meskipun paradoks ini tampaknya memang ada, akan tetapi, dampak TIK terhadap pertumbuhan pendapatan dan pengentasan kemiskinan tidak dapat dipungkiri, dan pemanfaatan TIK yang lebih besar pada kelompok berpenghasilan rendah akan mempercepat peningkatan pendapatan di dasar piramida ekonomi. Pertanyaan ini muncul karena hasil beberapa studi masih belum konklusif mengenai dampak dari kemajuan TIK terhadap distribusi pendapatan secara umum.
Akhir-akhir ini TIK berkembang sangat pesat dan memiliki peran yang sangat penting dalam ekonomi global. Pemanfaatan TIK diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain untuk kepentingan ekonomi, teknologi informasi juga dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan individu ke arah yang lebih baik. Teknologi informasi mendorong kemakmuran ekonomi dan mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara berkembang.
TIK juga dapat menyebabkan pergeseran struktur pekerjaan dari struktur pekerjaan yang kaku ke struktur pekerjaan yang lebih fleksibel. Dengan makin mudahnya memperoleh akses ke internet berkecepatan tinggi, makin meningkatkan pula fleksibilitas pekerjaan baik bagi pekerja maupun pengusaha. Ditambah lagi dengan makin luasnya proses digitalisasi, maka makin luas juga kesempatan bekerja dari rumah (Work From Home). Selain itu, teknologi juga memungkinkan lebih banyak fragmentasi model bisnis, termasuk melalui mempekerjakan pekerja berdasarkan permintaan untuk jangka waktu tertentu.
Di lain pihak, kemajuan teknologi bisa menjadi pendorong utama meningkatnya ketimpangan distribusi pendapatan di berbagai negara. Memang benar, menurut beberapa studi, Rasio Gini (ukuran distribusi pendapatan) dunia nilainya menurun dari 0,80 pada tahun 1988 menjadi 0,65 pada tahun 2013 yang menunjukkan ketimpangan global antar negara-negara di dunia telah menurun dan menunjukkan adanya pola pergeseran dalam pertumbuhan pendapatan global dari sekelompok negara. Namun, beberapa studi lain menemukan bahwa ketimpangan distribusi pendapatan meningkat di sebagian besar dari sekelompok negara lainnya.


Perlu dicermati bahwa revolusi TIK dapat membawa perubahan pada sifat pekerjaan dan kondisi kerja. Kehadiran teknologi baru telah menggeser pekerjaan dan bahkan, menghilangkan pekerjaan tertentu; akan tetapi juga teknologi baru ini juga menciptakan lapangan kerja baru yang menuntut keterampilan baru pula. Inovasi teknologi juga dapat meningkatkan produktivitas pekerja dan menciptakan produk baru serta pasar yang baru pula. Pergeseran ini akan menguntungkan pekerja berketerampilan tinggi. Sedangkan pekerja dengan keterampilan rendah dan menengah dihadapkan pada tekanan yang lebih besar untuk bisa beradaptasi dengan teknologi baru. Dengan demikian, teknologi baru ini dapat menyebabkan terjadinya polarisasi skill sehingga akan menimbulkan ketimpangan upah antara tenaga kerja yang berketerampilan tinggi dengan yang berketerampilan rendah. Hal ini dapat semakin memperburuk distribusi pendapatan atau distribusi pendapatan menjadi semakin tidak merata.

About the Author: admin

You might like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *