Pendidikan Tinggi Pascapandemi

Judul Buku : Pendidikan Tinggi Pascapandemi

Penulis: Abdul Haris
Editor: Vyan Tashwirul Afkar
Desain dan tata letak: Caya Mikail
Kata Pengantar:
Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D
ix, hlm 81; 14,8 x 21 cm;

Perkiraan Harga Jual : Rp, 56.000

Pandemi betul-betul mengobrak-abrik stabilitas sosial yang telah menjadi zona nyaman kita selama sekian dekade. Khususnya bagi kami di institusi pendidikan tinggi, sektor vital yang harus terus berjalan di tengah kegawatdaruratan tersebut. Pendidikan tinggi tidak boleh dibiarkan mati suri akibat pandemi, karena terlalu mahal harga yang harus ditebus bangsa Indonesia kemudian hari: sumber daya manusia yang tidak berkompeten dan tidak berintelektualitas. Oleh karena itu, dengan berbagai daya dan upaya, proses pembelajaran segera dikonversi ke dalam format daring – suatu kebanggaan Universitas Indonesia menjadi perguruan tinggi pertama yang menerapkan metode tersebut, segera setelah kasus Covid-19 terdeteksi di Depok (kota dimana Kampus UI berada).

Buku ini adalah hasil proses pemikiran dalam memimpin transformasi perguruan tinggi di tengah konteks situasi tersebut. Beberapa naskah memang berbentuk tulisan, sementara beberapa lainnya disarikan dari naskah pidato, keynote speech, roundtable discussion, dan sambutan dalam beragam kesempatan, sejak tahun 2019 hingga 2022 (periode yang sama dengan kemunculan, peningkatan, dan pengendalian kasus Covid-19). Oleh karena itu, buku ini memilih judul “Perguruan Tinggi Pascapandemi” karena representatif dengan pelajaran-pelajaran yang saya peroleh saat memastikan universitas tetap mampu menyampaikan dampak dan manfaatnya di tengah keterbatasan untuk bertatap muka.

Melalui lembar demi lembar, pembaca semua akan diajak untuk menilik kembali kebijakan publik dan fenomena sosial di bidang pendidikan tinggi secara holistik dengan beragam topik yang diklasifikan ke dalam topik: Merdeka Belajar, Akademik, Digitalisasi Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Keperpustakaan. Semuanya tidak luput dari perhatian dan cita-cita untuk mengembangkan perguruan tinggi yang adaptif menghadapi disrupsi-disrupsi (dengan d kecil) di masa mendatang.