Perdarahan pada Kehamilan Muda

SEGERA TERBIT

Perdarahan pada Kehamilan Muda

Penulis : Erna Suparman

Pekiraan Harga Jual : Rp. 62.000

Keguguran pada kehamilan muda didefinisikan sebagai kehamilan intrauterin yang tidak dapat hidup baik dengan kantung kehamilan kosong, yang mengandung embrio atau janin tanpa aktivitas jantung janin dalam 12 minggu 6 hari pertama kehamilan. Kira-kira 50% dari semua kasus ini disebabkan oleh kelainan kromosom janin. Perdarahan vagina pada trimester pertama adalah gejala umum, yang merupakan komplikasi 16-25% dari semua kehamilan. Empat penyebab utama adalah abortus spontan (iminens, tak terhindarkan, inkomplit atau komplit), kehamilan ektopik, pendarahan implantasi saat hamil dan patologi serviks.

Pendarahan pada minggu-minggu awal kehamilan mungkin berhubungan dengan implantasi endometrium. Penyebab yang lebih jarang termasuk lesi serviks dan vagina (misalnya keganasan, ektropion serviks, polip, infeksi) dan infeksi uterus. Penyakit trofoblas gestasional harus selalu dipertimbangkan, terutama dalam pengaturan serum human chorionic gonadotropin (hCG) yang meningkat secara abnormal atau temuan USG sugestif. Menetapkan tempat kehamilan sangat penting, karena kegagalan mendiagnosis ektopik dengan benar dapat berpotensi menimbulkan konsekuensi yang mengancam jiwa. Penilaian awal wanita dengan perdarahan vagina pada awal kehamilan harus terlebih dahulu mempertimbangkan stabilitas hemodinamik dan derajat nyeri atau perdarahan. Diagnosis yang paling mungkin dari pasien yang tidak stabil secara hemodinamik dengan perdarahan awal kehamilan adalah kehamilan ektopik yang terganggu, abortus inkomplit dengan ‘syok serviks’ (stimulasi parasimpatis yang menyebabkan hipotensi dan bradikardia) atau perdarahan masif sekunder akibat abortus spontan.

Penting untuk menilai kemungkinan usia kehamilan, jumlah kehilangan darah dan gejala nyeri terkait. Sinkop, nyeri dada, dan sesak napas dapat menunjukkan anemia karena kehilangan darah yang signifikan, dan nyeri ujung bahu dapat dikaitkan dengan perdarahan intraabdominal. Riwayat apus serviks relevan, terutama jika perdarahan abnormal juga telah terjadi di luar kehamilan. Kondisi medis tertentu, seperti diabetes yang tidak terkontrol dan penyakit tiroid, dikaitkan dengan peningkatan risiko abortus spontan.