Optimalisasi Pengawasan Perjanjian Kemitraan Oleh KPPU

SEGERA TERBIT

Optimalisasi Pengawasan Perjanjian Kemitraan Oleh KPPU

Penulis:
Prof. Dr. Satya Arinanto, S.H., M.H.
Prof. Dr. jur. Udin Silalahi, S.H., L.L.M.
Dr. iur. Dian Parluhutan, S.H., L.L.M.

Perkiraan Harga Jual : Rp. 43.000

Pengertian mengenai apa itu UMKM sangat beragam dari satu yurisdiksi ke yurisdiksi negara lain. Sampai saat ini tidak terdapat kesepakatan definitif mengenai faktor apa yang membedakan Usaha Mikro (Micro Enterprise-MIE), Usaha Menengah (Medium Enterprise-ME) dan Usaha Besar (Large Enterprise-LE). Secara umum, UMKM dapat didefinisikan sebagai suatu bisnis paruh waktu (part-time) tanpa adanya karyawan yang tetap atau entitas bisnis yang tidak berbadan hukum, seringkali disebut sebagai entitas mandiri, sebagai contoh unit bisnis tradisional yang membuat dan menjual produk kerajinan tangan di pedesaan di Jawa, Sumatra dan Bali hingga usaha rumah tangga yang membuat perangkat semikonduktor dengan ratusan karyawan rumahan di Jepang. Mulai dari usaha yang berkembang pesat hingga bisnis keluarga secara turun-temurun. Mulai dari perusahaan yang independen hingga perusahaan yang secara intrinsik tergabung dalam suatu perusahan besar baik secara nasional maupun internasional, sebagai contoh UMKM yang merupakan bagian dari jaringan pemasok produk barang dan jasa internasional. Satu-satunya karakteristik yang sangat umum dari UMKM adalah mereka secara volume kapasitas bisnis tidak besar. Artinya, apakah suatu unit usaha tersebut benar-benar UMKM atau bukan merupakan hal yang relatif.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu berhubungan dengan kegiatan ekonomi. UMKM merupakan salah satu sektor usaha yang mudah ditemui dan akrab dalam kegiatan sehari-hari. UMKM adalah singkatan yang berarti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang diatur dalam UU UMKM. Menurut Aris Ariyanto, UMKM adalah usaha ekonomi berupa bidang usaha perdagangan yang dikelola oleh perorangan atau berbentuk industri yang kegiatan usahanya dalam lingkup mikro atau kecil.20

Peran UMKM sangat erat kaitannya dan akan mempengaruhi pendapatan nasional suatu negara. Dalam hal ini untuk mengetahui hubungan antara UMKM di Indonesia dengan Produk Domestik Bruto perlu ditinjau beberapa aspek yaitu tenaga kerja dalam satuan orang, jumlah unit UMKM dalam satuan, dan investasi atau investasi UMKM dalam jutaan rupiah.