Telaah sejarah, konteks dan budaya dalam wacana Perancangan Kota: refleksi dan introspeksi.

SEGERA TERBIT

Telaah sejarah, konteks dan budaya dalam wacana Perancangan Kota: refleksi dan introspeksi.

Penulis : Prof. Ir. Evawani Ellisa, M.Eng., Ph.D

Perkiraan Harga Jual : Rp. 76.000,-

Manuskrip buku ini bagi menjadi dua bagian. Bagian pertama tentang telaah perancangan kota dari sisi sejarah, konteks dan budaya; yang diawali dengan diskusi tentang lahirnya perancangan kota dengan melihat kota di Eropa dan Amerika, karena sejarahnya tidak terlepas dari proses lahirnya perencanaan kota yang notabene datang dari dunia Barat.

Tidak seperti disiplin ilmu sosial yang sering dipinjam untuk kajian ilmu lain, perancangan kota lebih banyak meminjam teori-teori dari bidang ilmu sosial, walaupun praktik perancangan kota (versi Barat) telah menyebar secara meluas di seluruh dunia. Dalam uraian berikutnya, mencoba membahas dua tempat dengan skala dan isu berbeda. Yang pertama tentang ruang publik di pusat kota yang belakangan ini menjadi semakin inklusif, namun disisi lain berpotensi menimbulkan ruang katarsis. Sementara itu, permukiman suburban membawa persoalannya sendiri karena dampak lingkungan yang dibebankan kepada bumi, yang disebabkan oleh sifat perancangannya yang cenderung anti-kompak.

Diskusi bagian pertama ini dilanjutkan dengan kajian tentang sosok perancang kota yang tidak bisa terlepas dari pengaruh kekuasaan politik dan paradigma kapitalisme neoliberal. Bagian kedua berfokus kepada refleksi atas tragedi kehidupan perkotaan: peristiwa jatuh bangun yang dialami kota-kota besar dunia dengan mengambil kasus kota London. Rentetan peristiwa bencana telah mampu mengubah tatanan dan wujud kota London secara signifikan. Pembahasan lalu berlanjut dengan melihat kota kita, dalam hal ini akan lebih banyak membahas tentang apa yang selama ini telah penulis tekuni dalam jangka waktu 10 tahun terakhir, yaitu wilayah permukiman informal, melalui diskusi tentang aspek ketahanan warga kampung kota. Baik kasus kota London maupun kampung kota, masing-masing menggambarkan bagaimana proses aksi-reaksi selalu terjadi menyusul setiap peristiwa yang menimpa mereka.