Segera Terbit
Buku Pedoman Pendamping Lansia
Penanggung Jawab : Dr. Sigit Mulyono, S.Kp., M.N.
Ketua : Dr. Etty Rekawati, S.Kp., M.K.M.
Sekretaris : Ns. Utami Rachmawati, M.Kep, Sp.Kep.Kom. dan Tim Penyusun
Lansia adalah individu berusia 60 tahun ke atas (UU No. 13 Tahun 1998). Pada tahun 2030, 1 dari 6 penduduk merupakan lansia (WHO, 2022). Sejak tahun 2021, Indonesia memasuki ageing population, di mana sekitar 1 dari 10 penduduk ialah lansia dan persentase lansia pun sudah memasuki >10% dari jumlah penduduk. Pergeseran struktur penduduk yang semula lebih banyak pada penduduk muda menjadi lebih banyak pada penduduk tua disebut juga dengan population aging. Fenomena ageing population menjadi bonus demografi kedua di mana ketika proporsi penduduk lansia maklin tinggi, namun produktivitas semakin banyak dan mampu memberikan sumbangan bagi negara.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,6%) pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 27 juta jiwa (10%) pada tahun 2020. Angka ini diprediksi akan terus mengalami peningkatan hingga menjadi 40 juta (13,8%) pada tahun 2035. Perkiraan ini berpotensi menjadi masalah bagi negara yang juga mengharapkan bonus demografi pada tahun 2030 ketika penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan usia tidak produktif.
Lansia adalah individu berusia 60 tahun ke atas (UU No. 13 Tahun 1998). Pada tahun 2030, 1 dari 6 penduduk merupakan lansia (WHO, 2022). Sejak tahun 2021, Indonesia memasuki ageing population, di mana sekitar 1 dari 10 penduduk ialah lansia dan persentase lansia pun sudah memasuki >10% dari jumlah penduduk. Pergeseran struktur penduduk yang semula lebih banyak pada penduduk muda menjadi lebih banyak pada penduduk tua disebut juga dengan population aging. Fenomena ageing population menjadi bonus demografi kedua di mana ketika proporsi penduduk lansia maklin tinggi, namun produktivitas semakin banyak dan mampu memberikan sumbangan bagi negara.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,6%) pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 27 juta jiwa (10%) pada tahun 2020. Angka ini diprediksi akan terus mengalami peningkatan hingga menjadi 40 juta (13,8%) pada tahun 2035. Perkiraan ini berpotensi menjadi masalah bagi negara yang juga mengharapkan bonus demografi pada tahun 2030 ketika penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan usia tidak produktif. kesehatan. Untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia, peme-rintah membuat kebijakan pelayanan kesehatan dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan lansia yang berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat. Adanya frailty dan disabilitas pada lansia membuat lansia tidak mampu merawat diri sendiri, sehingga membutuhkan orang lain (caregiver). Caregiver adalah seseorang baik formal atau informal untuk melakukan pendampingan pada seorang atau kelompok yang tidak mampu merawat diri sendiri karena keterbatasan fisik atau mental.
Seiring dengan jumlah lanjut usia yang tinggi di negara Jepang, kebutuhan tenaga dan jasa caregiver dari negara ini meningkat sedangkan jumlah tenaga dan jasa yang tersedia tidak seimbang. Untuk menghadapi kekurangan tenaga kerja caregiver, permintaan tenaga caregiver dengan level kemampuan tertentu di bidang caregiver terus berdatangan dan diperkirakan masih akan mengalami peningkatan. Para calon caregiver harus lulus dalam tes- tes kemampuan untuk menentukan level yang dibutuhkan oleh negara Jepang, salah satunya adalah tes kemampuan di bidang caregiver. Oleh karena itu, buku ini disiapkan terutama untuk panduan menghadapi tes kemampuan di bidang caregiver.
Buku ini dibuat berdasarkan kerangka kurikulum pelatihan pendampingan lanjut usia bagi caregiver oleh Kementerian Kesehatan Indonesia yang digunakan untuk panduan dalam melaksanakan pelatihan bagi caregiver pendamping lanjut usia. Kurikulum yang membahas detail terkait hal- hal yang berhubungan dengan lanjut usia dan bidang kerja caregiver diharapkan dapat memperdalam pemahaman para calon caregiver tentang bidang kerjanya sehingga mendukung terciptanya calon- calon caregiver yang unggul di bidangnya.