Segera Terbit
Mengenal Anak Usia Dini Berbakat
Editor:
Lydia Freyani Hawadi
Kontributor Artikel :
Astri Lestari,; Ayu Dinamika Islamy ; Bunga Adinda,; Diah Qurrota A’yun; Nurul Huda; Paras Patonah;Shinta Zanuba Putri; Siti Aeni Aenatusadiah; Siti Wahdah; Putri Hamidah Syadiera; Nuruz Zahra; Widya Putri; Suryanih Susiati; Aisyah Rodhwa;Nisa Dewi Sunarsih; Putri Miftahul Janah
Perkiraan Harga Jual : Rp. 210.000
Bagaimanapun pengembangan bakat sebaik-baiknya dipupuk sejak anak berusia dini melalui tugas dan lingkungan yang menantang. Hal ini akan dapat memenuhi tidak saja rasa keingintahuan intelektual anak namun juga pengembangan imajinasi sosial serta kebutuhan emosional, yang mampu mendukung potensi berpikir kreatif dan kritisnya.Semoga bedah artikel jurnal ini dapat menginspirasi guru maupun orangtua dalam melihat besarnya potensi yang dimiliki seorang anak usia dini.
Anak berbakat, didefinisikan sebagai individu yang memiliki pengalaman internal dan keterampilan kognitif mengenai kualitas dan kuantitas dari karakteristik umum yang diterima sebagai normal, memiliki perbedaan dari teman sebayanya dalam hal karakteristik perkembangannya. Anak-anak berbakat menunjukkan keterampilan kognitif lebih cepat dari yang diharapkan dengan pemikiran abstrak, ide-ide orisinal, imajinasi tinggi, perhatian yang intens, rasa ingin tahu dan perilaku kreatif, dan dibedakan dari rekan-rekan mereka sebagai anak-anak dengan keterampilan motorik yang tumbuh cepat, berbicara lebih awal, dan berkembang lebih awal. (Hertzog, 2008; Morelock & Morrison, 1999).
Anak-anak berbakat tampaknya mendapat manfaat lebih banyak dari pengalaman daripada rekan-rekan mereka yang tidak berbakat dengan mengembangkan perilaku yang semakin efisien di lingkungan yang lebih kompleks. Sebagian besar model yang mencoba menjelaskan kemampuan beradaptasi yang lebih besar ini berfokus pada studi fungsi kognitif yang lebih tinggi dan wilayah kortikal yang mendukungnya. Namun, pada tahap awal pembangunan, kawasan ini masih belum matang secara fungsional dan struktural. Anak-anak yang berbakat dan memiliki ketidakmampuan belajar memiliki keterampilan atau bakat yang menonjol dan mampu melakukan kinerja yang sangat baik, tetapi juga memiliki cacat belajar.
Kebanyakan siswa yang berbakat senang belajar, bekerja keras untuk menyelesaikan tugas-tugas kognitif, dan ingin memiliki mata pelajaran yang lebih sulit untuk meningkatkan kemampuan intelektual mereka.
Namun, mereka tidak dapat melakukannya dalam kelas regular, bahkan dalam kelompok bakat khusus mereka. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh siswa yang berbakat adalah stigma guru, sikap teman sebaya yang negatif, kesulitan memahami orang lain, masalah yang berkaitan dengan perfeksionisme, serta ketidaksabaran dan intoleransi.
Oleh karena itu, ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Dari permasalahan yang ada, perlu mengetahui karakteristik anak berbakat, perlu adanya pengetahuan mengenai cara mengidentifikasi anak berbakat, perlunya pengembangan profil diri anak berbakat, perlunya praktisi yang bekerja untuk memberlakukan kurikulum pembelajaran anak berbakat, mengetahui efek dari program pengayaan yang diterapkan pada anak berbakat, perlunya Konseling anak berbakat, perlunya gambaran literatur untuk menyoroti topik mengasuh anak berbakat, serta sadar akan pentingnya keluarga untuk setiap aspek perkembangan anak berbakat, hal tersebut dapat digunakan untuk membantu siswa berbakat dalam memprediksi kesuksesan masa depan mereka, kesejahteraan holistic dan mengatasi masalah yang ada.
Di dalam buku ini pembaca akan memperoleh jawaban tentang permasalahan –permasalahan seputar keberbakatan anak usia dini. Berag-am riset dari jurnal-jurnal yang dibaca dan didiskusikan dalam kelas telah memperkaya pengetahuan yang diperoleh mahasiswa. Melalui bedah ar-tikel jurnal tentang Perkembangan Karunia Selama Anak Usia Dini yang dilakukan Susiati, kita meyakini bahwa memang ada perbedaan lintasan perkembangan myelin dari anak-anak yang memiliki fungsi kognitif di atas rata-rata dengan anak-anak yang memiliki kapasitas rata-rata dan di bawah rata-rata. Melalui artikel jurnal ini kita meyakini bagaimanapun kinerja kognitif dipengaruhi oleh varian genetik serta pentingnya peran lingkun-gan dalam memberikan tugas yang menantang bagi berkembangnya bakat secara optimal.
Dalam bedah artikel jurnal Menyediakan Program Terapi dan Pen-didikan untuk Anak Disleksia Berbakat adalah Sebuah Tantangan, Dewi Sunarsih menekankan pentingnya dukungan rumah bagi anak-anak ber-bakat dengan disleksia. Dan besarnya peran sekolah memberikan layanan pendidikan khusus untuk mengatasi harga diri yang rendah pada anak ber-bakat disleksi, disamping perlu adanya pelatihan guru untuk memahami karakteristik, kebutuhan dan strategi membantu pembelajarannya.