Segera Terbit
Erosi dan Korosi Material Komposit Berbasis Epoki
Penulis:
Asep Handaya Saputra
Perkiraan Harga Jual : Rp. 62.000
Secara umum buku ini membahas mengenai material komposit berbasis epoksi dan fenomena erosi dan korosi pada material komposit berbasis epoksi. Selain membahas mengenai mekanisme dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi dan korosi, dalam buku ini juga dibahas mengenai upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya erosi dan korosi.
Eepoksi menjadi jenis resin termoset yang paling banyak digunakan dalam pembuatan material komposit. Salah satu alasan penggunaan epoksi adalah karena epoksi memiliki ketahanan yang baik terhadap pengaruh cuaca dan korosi jika dibandingkan dengan resin termoset lainnya. Namun demikian, resin epoksi juga dapat mengalami korosi jika permukaannya terus-menerus terlapisi oleh cairan yang korosif sehingga menyebabkan rantai polimer terputus dan kekuatan dari komposit menjadi menurun. Selain terjadinya korosi, pada polimer juga mungkin terjadi proses erosi dimana kekuatan dari polimer menurun diakibatkan difusi cairan ke dalam komposit sehingga membentuk celah-celah pada polimer.
Fenomena erosi dan korosi pada komposit ini sangat penting untuk diperhatikan karena berpengaruh terhadap kekuatan dan aplikasi pada komposit. Dengan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi dan memicu terjadinya erosi dan korosi pada polimer maka dapat dilakukan pencegahan sehingga hal-hal tersebut tidak terjadi. Dalam pembahasan pada bab-bab selanjutnya akan dibahas secara lebih lanjut mengenai fenomena erosi dan korosi. Fenomera erosi dan korosi yang akan dibahas akan dikhususkan pada material komposit berbasis epoksi dikarenakan epoksi merupakan salah satu resin yang paling banyak digunakan sehingga pembahasan fenomena erosi dan korosi pada material komposit berbasis epoksi ini dapat menjadi suatu sumber yang bermanfaat dan aplikatif.
Resin epoksi merupakan salah satu polimer termoset yang banyak digunakan dalam pembuatan material komposit. Resin epoksi banyak digunakan dalam industri sebagai perekat, pelapis, konstruksi bangunan, peralatan yang tahan terhadap zat kimia, dan juga untuk pembuatan kapal laut.
Resin epoksi dipilih karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya shrinkage yang rendah setelah proses curing, ketahanan yang baik terhadap panas dan kelembaban, kekuatan mekanis yang baik, serta adhesi yang baik terhadap beberapa jenis bahan penguat. Selain itu epoksi juga memiliki ketahanan yang baik terhadap cuaca dan korosi. Berdasarkan kelebihan-kelebihan tersebut maka tidak heran jika resin epoksi menjadi resin yang lebih banyak digunakan dibandingkan dengan resin termoset lainnya.
Resin epoksi mempunyai struktur molekul dua atau lebih gugus epoksi atau cincin oxirane. Sebagaimana polimer termoset lainnya, epoksi juga membentuk suatu jaringan pada saat proses curing, sehingga memerlukan curing agent berupa amina, anhidrida, thiol dan lainnya. Curing agent berbasis amina merupakan curing agent yang paling banyak digunakan karena proses reaksinya yang mudah dikontrol dan sudah banyak diketahui.